"Selanjutnya pelaku Yul menyiram korban
dengan air menggunakan gayung sebanyak tiga kali, maksudnya ini supaya
korban bangun, namun ternyata korban tidak sadarkan diri," urai Suhadi.
Yul kemudian panik, ia kemudian lari menuju keluar rumah. Dan tak lama
kemudian masuk kembali ke dalam kerumah. Dalam kepanikannya, Yul membawa
Nando menuju Rumah Sakit Harapan Bersama Singkawang. "Namun jiwa korban
sudah tidak tertolong dan meninggal dunia," jelas Suhadi. Suhadi
menegaskan, berdasarkan pemeriksaan awal. Dari hasil autopsi, di tubuh
korban ditemukan adanya tanda tanda lebam pada bagian leher. "Ada bekas
luka sudutan rokok sebanyak dua titik dilengan sebelah kiri, ada tanda
merah diatas kemaluan, ada bekas lebam dibagian tulang rusuk sebelah
kiri dan penyebab kematian korban karena kekurangan banyak
oksigen,"paparnya. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Yul kini
telah diamankan di Mapolres Singkawang.
Baca Juga
Suhadi
menerangkan, pengungkapan kasus kekerasan hingga menyebabkan kematian
terhadap anak ini memang agak terlambat. Dan baru terungkap setelah
sepekan lamanya. "Ini karena pihak Polres Singkawang, menunggu
kedatangan orang tua korban yang sedang bekerja di negeri jiran
Malaysia," terangnya. Setelah kedatangan orangtua Nando, pihak
kepolisian baru mendapatkan izin untuk melaksanakan otopsi, untuk
mengetahui penyebab tewasnya Nando. "Akhirnya polisi bertindak cepat,
berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Untuk melakukan otopsi, dan
hasilnya penyebab kematian korban Lorenzo Fernando alias Nando karena
kekurangan banyak oksigen," tegasnya. Berdasarkan hasil otopsi inilah,
pihak kepolisian langsung memeriksa Yul, yang diketahui sebagai
pengasuhnya selama ini. "Polisi langsung melakukan interogasi kepada
pelaku Yul, dan akhirnya ia mengakui membunuh korban karena rewel
mengganggu pelaku menikmati rokok," sambung Suhadi.(*)