Wanita yang tubuhnya digunakan untuk
menyajikan hidangan sushi itu awalnya berbaring di atas meja. Dia
memakai pakaian yang sangat minim. Sementara, di tubuhnya, diletakkan
sejumlah makanan sushi. Wanita itu kemudian bangun, dan menuding seorang
pelanggan, telah berbuat cabul sembari pura-pura mengambil sushi
memakai sumpit. Wanita itu mengatakan, awalnya dia berpikir pelanggan
itu tak sengaja. Tapi ia kemudian marah ketika pelanggan itu
melakukannya berkali-kali.
Perempuan
ini mengamuk karena dilecehkan. Sebagaimana dikutip dari buku
Nyotaimori karangan Jack Herbert, Nyotaimori merupakan tradisi kuno
Jepang. Tradisi ini diyakini merupakan hadiah atau perayaan para samurai
yang telah memenangkan pertempuran. Meski sushi disajikan di atas tubuh
wanita telanjang, tapi ada aturan ketat dalam etika penyajian
Nyotaimori. Di antaranya, pelanggan dilarang keras bicara kepada para
wanita penyaji sushi. Tertawa, atau bicara kata-kata yang tak pantas,
juga dilarang keras. Pelanggan juga hanya boleh mengambil sushi pakai
sumpit, tidak dengan tangan.