Hal lain yang bisa dilakukan Ibu
adalah sering-sering menempatkan bayi dalam posisi berbeda saat dia bangun.
Misalnya dengan digendong tegak, dipangku sambil ditopang dengan tangan, hingga
berbaring miring. Dengan begitu, posisi kepala bayi juga akan berpindah-pindah
serta otot lehernya akan jadi semakin kuat. Ini bisa membantu mencegah bentuk
kepala datar yang membuat bayi terlambat berkembang, serta memperbaiki
kondisinya bila bentuk kepalanya sudah telanjur datar.
Selain Bentuk Kepala Datar Penelitian
juga dilakukan Bila seorang bayi memiliki ukuran kepala sedikit lebih besar
dari ukuran rata-rata kepala bayi pada umumnya, bisa dikatakan bayi tersebut
lebih cerdas. Mitos atau fakta? Berikut jawabannya. Umumnya, ukuran kepala bayi rata-rata untuk
bayi laki-laki adalah 36 cm dan bayi perempuan sekitar 35 cm. Nah, jika Ibu
punya bayi dengan ukuran kepala di atas lebih besar bisa jadi anak memiliki
tingkat kecerdasan lebih baik.
Baca Juga
Menurut para ilmuwan yang telah
mempelajari hubungan antara gen, IQ dan kesehatan umum menyatakan bahwa ukuran
kepala bayi bisa memprediksi seberapa pintar mereka. Penelitian yang
dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry membandingkan "lingkar
kepala bayi" terhadap skor tes kognitif kepada lebih dari 100.000 warga
Inggris dan hasilnya menemukan bahwa semakin besar kepala anak itu, semakin
cerdas pula mereka.
"Selain dibagikan dari pengaruh genetik, antara keterampilan kognitif dan beberapa kesehatan fisik dan mental, studi ini juga menemukan bahwa keterampilan kognitif memberi pengaruh genetik dengan ukuran otak, bentuk tubuh dan pencapaian pendidikan," ujar Profesor Ian Deary dari Universitas Edinburgh. Tidak hanya itu, namun para peneliti juga mengumpulkan sampel urin, darah dan air liur (serta disusun latar belakang masing-masing peserta dan kebiasaan gaya hidup) untuk menilai bagaimana kesehatan umum mereka yang terkena dampak kecerdasan.
Halaman Selanjutnya→
"Selain dibagikan dari pengaruh genetik, antara keterampilan kognitif dan beberapa kesehatan fisik dan mental, studi ini juga menemukan bahwa keterampilan kognitif memberi pengaruh genetik dengan ukuran otak, bentuk tubuh dan pencapaian pendidikan," ujar Profesor Ian Deary dari Universitas Edinburgh. Tidak hanya itu, namun para peneliti juga mengumpulkan sampel urin, darah dan air liur (serta disusun latar belakang masing-masing peserta dan kebiasaan gaya hidup) untuk menilai bagaimana kesehatan umum mereka yang terkena dampak kecerdasan.
Halaman Selanjutnya→